Halwa Telinga

Saturday 12 January 2013

Sungguh, Aku Malu!

Dalam kembara kehidupanku
Ada masa aku bangun
Ada masa aku jatuh
Lalu, rebahku ke tanah
Sujudku menyembah Ilahi
KepadaNya jua tempatku mengadu segala suka dan duka
Mengharap didengari segala syukur dan rintihan.

Saat aku terus mengadu dan meminta
Rasa malu mula menerpa
Tatkala merasa diri ini hanya seorang hamba
Yang tahunya meminta sahaja
Persoalan mula tercurah di benak fikiranku
Apakah aku telah berikan seperti yang dipinta?

Lantas aku bermonolog
" Sesungguhnya memang Engkaulah Maha Besar dan Maha Kaya
Sememangnya jika hambaMu tidak bersyukur, ianya tidak menjadi hal kepadaMu
Sebaliknya, jika hambaMu bersyukur, keberuntungan terpulang kepadanya. "

Terderai jualah air mata keinsafan
Pabila mengenangkan terlalu banyak permintaanku
Sedangkan aku ini hanya ditaraf seorang hamba
Yang terkadang alpa untuk bersyukur kepadaMu
Yang terkadang lalai untuk memujiMu dengan asma'Mu
Sungguh, aku malu!

Ilahi, pintaku kini
" Engkau yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
Ampunilah aku, hambaMu yang hina ini
Bimbinglah langkah kakiku ke jalanMu
Tetapkanlah aku dalam iman dan agamaMu
Syafaatkanlah aku di hari tiada pemberian syafaat melainkan olehMu
Lindungilah aku dari azab kuburMu
Lindungilah aku dari seksa api nerakaMu
Berikanlah aku al-fallah, kejayaan di dunia dan di akhirat
Dan kurniakanlah kepadaku syurgaMu
Sebagai tempat rehatku buat selamanya
Dengarlah permintaan hambaMu ini
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa. "
Amin, ya Rabbal a'lamin.

NW
091112
1615


Kita ni HAMBA yang banyak pula pintanya.
Memang Allah kata, pintalah (doalah) padaku, nescaya akan dikabulkan.
Tetapi, cuba tanya pada hati.
Tidakkah kita yang sebagai HAMBA ini tidak ada rasa malu?
Hanya tahu meminta tetapi tidak tahu memberi.

Qana'ah (sederhana) dalam segala hal itu perlu.
Mudah-mudahan kita menjadi hamba yang bukan sahaja tahu meminta.
Bahkan tahu untuk memberi dan bersyukur.
InsyaAllah. Amin.

Wallahu a'lam.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...